Gamping XIV

Senin, 16 Desember 2013

Tempat Karaoke

Tempat Karaoke - Sebuah tempat untuk melakukan aktifitas bersenang-senang sambil mengibur diri dikala sepi dan mengisi kekosongan waktu. Namun banyak pula yang menjadikan sebuah rutinitas kewajiban nongkrong di tempat karaoke, seperti para pekerja yang bekerja di tempat tersebut, karena untuk mencari nafkah dan menghidupi keluarga.

Karaoke banyak disenangi oleh anak muda maupun orang-orang yang telah dewasa, karena memang mengasikkan dan mampu menjadikan kita  kembali merasakan seperti terlahir kemabali ketika selesai dari tempat karaoke. Jadi tikak salah kan jika banyak orang yang senang dan menghibur diri di tempat seperti itu ?

Tempat Karaoke Ajang  Esek-Esek

Namun banyak pula yang memilih untuk tidak berhibur di tempat karaoke karena merasa malu mengunjungi tempat seperti itu, disebabkan tempat karaoke biasanya identik dengan perbuatan-perbuatan asusila (esek-esek) yang telah menjadi rahasia umum apa yang terjadi di negara tercinta untuk saat ini. so.. jika ada yang memilih mencari hiburan di tempat lain ini juga hak mereka.

Sebagai seorang yang berpendidikan tentu hal seperti ini tidak perlu diriutkan atau dibesar-besarkan, apakahdi ingin berhibur di tempat karaoke atau tidak, karena itu sesuai dengan hasrat dan pilhan masing-masing individu, daripada ribut dan saling menyalahkan, mending kita mengedepankan saling pengertian diantara satu dengan yang lain. Mudah kan ? kenapa mesti pusing sendiri ketika menghadapi situasi seperti ini.

Artikel Tempat Karaoke Absurd ?

Anda pusing dengan membaca artikel tentang Tempat Karaoke yang ada di depan anda ini ? ngak perlu risau karena artikel ini hanya sebagai uji coba saya dalam membuat sebuah teori lingkaran setan dengan cara artikel yang sama. Apakah ini berdampak positif atau malah sebaliknya ? kita lihat aja hasilnya nanti.. hehehe :D so.. jika anda merasa pusing, saya juga mengallami hal sama ketika mebuat artike ini.. hihihihihi :D

Jadi jangan mempersalahkan kejelasan artikel yang semakin nggak jelas dan makin ngawur ini? jika anda merasakan keberatan, itu masalah pribadi anda sendiri, jangan dipermasalahkan apalagi sampai menghubungi kantor polisi.. hahahaha :D
Rabu, 11 Januari 2012

2 buah Essay yang mengantarkan ke "BEASISWA DATAPRINT" PERIODE 2

Ini dalah 2 buah essay yang dikirim untuk memenuhi persyaratan beasiswa BEASISWA DATAPRINT PERIODE II 2011, Alhamdulillah lolos!!!

JUDUL 1: Melestarikan Budaya dan Nilai Luhur Bangsa berbasis ICT (Information Communication Tecnology )

                         Berwacana tentang teknologi tampaknya menjadi sesuatu yang bersifat wajib bagi setiap individu terutama mahasiswa sebagai agent of change di tengah masyarakat. Teknologi merupakan salah satu pemacu utama kemajuan suatu bangsa. Suatu bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai budaya leluhurnya.Sedangkan bangsa yang berdaulat adalah suatu bangsa yang dinamis dengan kemajuan teknologi yang dapat memediasi masyarakatnyan secara adil dan bijaksana serta demokratis.
Salah satu teknologi yang cukup menggemparkan dunia pada abad 21 ini adalah Teknologi Informasi & Komunikasi yang biasa di singkat TIK atau ICT (Information Communication Technology ). Berbagai terobosan dari kemajuan produk TIK diantaranya relay satelite, penerbangan (flight), GPS (Global Positioning System ),perangkat software baik itu komputer, netbook/laptop, Ipad, Handphone dan yang paling kita kenal yakni Internet. Produk TIK satu ini mungkin tidak asing lagi bagi kita semua. Begitu kuatnya pengaruh media digital ini sehingga kita seakan “menggenggam dunia “ hanya dengan browsing internet. Tidak heran jika ada orang yang mengatakan “genggamlah dunia dengan internet”. Tampaknya ungkapan itu benar adanya. Segala bentuk informasi tersedia di layanan internet. Sekali klik langsung dapat beribu informasi.


Pertanyaan: Bisakah internet dijadikan sebagai salah satu media untuk melestarikan budaya dan nilai luhur bangsa Indonesia ?



Menurut penulis internet memiliki potensi menjadi salah satu media dalam upaya melestarikan budaya dan nilai luhur bangsa Indonesia. Dengan berbagai alasan yang coba deskripsikan seperti berikut ini :



a. Kita sudah malas membaca buku , Budaya instant membudaya.



Sadar atau tidak tampaknya media cetak sudah melewati masa keemasannya jika dibandingkan media elektronik sekarang ini. Sejak kehadiran internet dalam dunia teknologi informasi sudah menjadi kebutuhan masyarakat Indonesia yang secara umum, konsumtif dan berbudaya instant. Seseorang dikatakan konsumtif jika lebih memilih e-book (buku digital) dari pada buku cetak setebal 500 halaman dengan judul, penerbit serta penulis yang sama. Sedangkan berbudaya instant jika segala sesuatu harus dikerjakan secara cepat dan praktis . Penulis berpandangan bahwa dengan memberi informasi budaya dan nilai luhur bangsa sebanyak-banyaknya di dunia maya akan dapat menumbuhkan cinta budaya dan menjunjung tinggi nilai luhur bangsa Indonesia.



b. Budaya bangsa Indonesia adalah budaya Ketimuran !



Melihat fenomena sekarang ini dengan adanya istialh Korean Holic, Life style kebarat-baratan dan sebagainya. Tampaknya mengkhawatirkan akan tergesernya budaya ketimuran kita Indonesia. Hal ini tidak perlu kita khawatirkan jika kita punya basis aset informasi yang banyak dan accessable oleh masyarakat. Media internet tentunya harus diberdayakan semaksimal mungkin. Salah satunya facebook dan twitter sebagai jejaring sosial dengan jaringan internet dan user unlimited dapat dijadikan ajang untuk promosi budaya masing-masing seperti membuat grup cinta Wayang golek dan Keroncong, Ketoprak, hingga berbagi resep makanan tradisional masing-masing sampai berbagi folklore (cerita rakyat) yang tentunya secara tidak langsung akan memperkaya khasanah dan pelestarian budaya asli Indonesia. Tentu hal ini mudah untuk dilakukan jika melihat jumlah pengguna facebook dan twitter yang semakin menjamur, hanya saja perlu diepelopori terlebih dahulu oleh stakeholder yang terkait.
Demikan esai saya semoga bermanfaat.
“Akhir kata Cintailah negerimu, lestarikan budaya kita Indonesia agar menjadi bangsa yang tetap berdaulat dan berbudi pekerti luhur serta bermartabat”._Penulis_2011


JUDUL  2: Membentuk Jaringan Sesama Pecinta Budaya dan Nilai Luhur Bangsa dengan Konsep BCL

 

Mungkin terlintas pertanyaan besar dari pembaca tentang singkatan di akhir dari judul esai ini. Ini merupakan suatu metode inovatif penulis untuk mencari jalan. Jalan dimana budaya dan nilai luhur menjadi benar-benar mempunyai nilai (valuable). Melestarikan kearifan budaya memang tidak harus jadi pelaku budaya tetapi sosialisasi mengenai keberadaan elemen tersebut , dirasa penting dilakukan karena merupakan wujud pelestarian budaya dan nilai luhur bangsa yang mulai memudar dan terlupakan. Di zaman yang serba modern dan mengglobal ini nampaknya, sudah jarang yang tidak mengerti tentang eksistensi “dunia internet”. Sebagai produk teknologi informasi yang berkembang pesat ,internet sangat memegang peranan penting dalam penyebaran informasi baik visual, audio, maupun audio-visual. Oleh karena itu penulis memberi konsep BCL yang disingkat Blogging, Chatting, dan Links. Menurut penulis ketiga hal ini sangat penting untuk keberlanjutan penyebaran informasi, yang terkait efektifitas pelestarian budaya dan nilai luhur bangsa.
Blogging atau menulis di internet merupakan jalan termudah dan termurah untuk diakses. Sejalan dengan banyaknya penyedia akun blog misalnya Wordpress.com, Blogger.com, Communitas Blogger dan masih banyak lagi lainnya tentunya sangat memudahkan para blogger. Semua provider ini meyediakan layanan pembuatan akun secara gratis. Saya fikir ini merupakan suatu kondisi yang potensial jika ingin diarahkan sebagai media penyebaran informasi. Misalnya informasi tentang kebudayaan dan bahkan informasi nilai luhur bangsa yang sudah mulai terlupakan oleh generasi sekarang. Setidaknya melalui website blog , kita dapat menulis apa pun informasi yang terkait hal tersebut.

Begitupun dengan Chatting yakni sebuah anekdok yang penulis ambil dari istilah “beriteraksi ” setelah masuk akun kita di dunia maya. Akun yang dimaksud adalah jejaring sosial misalnya akun Facebook, akun Twitter, akun Koprol, Akun Yahoo,Akun Gmail dan akun-akun lainnya. Melalui jejaring tersebut kita bisa berinteraksi secara lebih eksklusif baik dengan teman, keluraga, maupun dengan orang belum kita kenal sama sekali. Berbeda dengan blogging, chatting lebih bersifat temporer dan faktual sedangkan blogging bersifat non-temporer karena info tulisan tersimpan dalam waktu yang lama dan bersiafat arsip. Walaupun begitu jejaring tersebut mempunyai peranan yang cukup efektif dalam penyebaran info terbaru walaupun sifatnya berupa info sementara. Hal ini dianggap efektif karena murah dan cepat serta unlimited ( tak terbatas).

Terakhir yakni Links, setelah kita memiliki website blog, memiliki beberapa akun jejaring sosial saatnya membentuk link (koneksi) atau jaringan sehingga tulisan maupun info yang kita posting dapat dibaca oleh semua orang. Secara teknis pun sangat mudah dilakukan karena setiap blog memiliki fasilitas yang dapat me-link-kan ke jejaring sosial yang diinginkan baik dari website resmi maupun yang tidak resmi . Dengan demikian konsep BCL (Blogging, Chatting, Link) jika dilakukan secara komprehensif dan proporsional maka akan membentuk jaringan/koneksi yang luas dan accessable (mudah diakses). Semoga kita sebagai makhluk yang berbudaya dan modern , tidak seketika melupakan budaya bahkan nilai luhur bangsa kita, Indonesia. Menjadi seorang pahlawan tidak harus mengangkat bambu runcing ataupun senjata api untuk menghalau penjajah seperti pendahulu kita, tetapi pahlawan adalah yang menghargai budaya dan nilai luhur para pendahulunya.

JANGAN BIARKAN KITA TERJAJAH LAGI, BUDAYA DAN NILAI LUHUR ADALAH ASET BANGSA TAK TERNILAI, KITA WAJIB MELINDUNGINYA

Info Muda Mendunia

Popular Posts

Arsip Blog

Diberdayakan oleh Blogger.